Minyak bumi

Kami menggunakan kemampuan geosains yang unik dan pemahaman tentang sumber daya hidrokarbon di dunia untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sumber daya yang berkualitas.

Lapangan Minyak Banyu Urip

Lapangan Minyak Banyu Urip merupakan pengembangan pertama di dalam wilayah kerja Blok Cepu dan mencakup pengembangan lapangan minyak Banyu Urip, dengan penemuan cadangan minyak mentah yang diperkirakan sebanyak 450 juta barel yang diumumkan pada April 2001.

Fasilitas produksi awal

Produksi awal lapangan Banyu Urip dimulai pada Desember 2008 melalui Fasilitas Produksi Awal yang mulai berproduksi dengan kapasitas 20.000 barel minyak per hari pada Agustus 2009. Melalui inovasi dan keunggulan dari manajemen proyek, produksi meningkat menjadi lebih dari 80.000 barel per hari pada saat dimulainya start-up di tahun 2015.

Pengembangan lapangan secara penuh

Pengembangan seluruh lapangan Banyu Urip terdiri dari Fasilitas Pengolahan Pusat (Central Processing Facility/CPF), jalur pipa darat dan lepas pantai, fasilitas penyimpanan dan alir-muat terapung (Floating Storage and Offloading/FSO), serta fasilitas- fasilitas infrastruktur pendukung. Fasilitas Pengolahan Pusat terletak sejauh 10 km dari sisi tenggara Cepu dan 20 km dari sisi barat daya Bojonegoro, yang berfungsi mengolah minyak yang dihasilkan. Minyak yang telah diolah kemudian dialirkan melalui pipa selebar 20 inci dan sepanjang 72 km ke pesisir Tuban. Dari pesisir, minyak dialirkan melalui pipa bawah laut sepanjang 23 km menuju fasilitas FSO. Minyak mentah kemudian diekspor dan diangkut ke pasar domestik dan internasional oleh kapal-kapal tanker.

Kontrak Rekacipta, Pengadaan dan Konstruksi dijatuhkan kepada lima konsorsium yang semuanya dipimpin oleh perusahaan Indonesia di tahun 2011. Hal tersebut tersebut ditandai dengan upacara peletakan batu pertama atas dimulainya pengembangan Lapangan Banyu Urip dengan menggunakan menara pengeboran yang pertama dibangun di Indonesia. Menara bor tersebut diletakkan di atas dua tapak sumur yang terpisah. Pada tahun 2014, pipa darat dan lepas pantai telah selesai dibangun, begitu pula dengan fasilitas FSO Gagak Rimang yang telah ditambatkan secara aman di lepas pantai Tuban. Pada tahun 2015, pengangkatan minyak komersial pertama dari Banyu Urip dilakukan di bulan April. Kemudian di bulan Desember 2015, produksi dari CPF dimulai secara aman, untuk mencapai puncak produksi di 2016.