Kontrak Rekacipta, Pengadaan dan Konstruksi dijatuhkan kepada lima konsorsium yang semuanya dipimpin oleh perusahaan Indonesia di tahun 2011. Hal tersebut tersebut ditandai dengan upacara peletakan batu pertama atas dimulainya pengembangan Lapangan Banyu Urip dengan menggunakan menara pengeboran yang pertama dibangun di Indonesia. Menara bor tersebut diletakkan di atas dua tapak sumur yang terpisah. Pada tahun 2014, pipa darat dan lepas pantai telah selesai dibangun, begitu pula dengan fasilitas FSO Gagak Rimang yang telah ditambatkan secara aman di lepas pantai Tuban. Pada tahun 2015, pengangkatan minyak komersial pertama dari Banyu Urip dilakukan di bulan April. Kemudian di bulan Desember 2015, produksi dari CPF dimulai secara aman, untuk mencapai puncak produksi di 2016.